Laman

Kamis, 25 Februari 2016

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya: Dua Bata Jelek

(sumber foto pribadi)

Buku ini adl buku yg sangat inspiratif. Bacaanku akhir2 ini. Isiny itu cara memandang kehidupan yg saat ini sdg dijalani. Secara garis besar buku ini menceritakan kisah perjalanan hidup seorang biksu. Namun yg dibahas bkn ttg ajaran agamanya melainkan tentang cara memandang, memahami, dan memaknai hakikat kehidupan. Buatku, buku ini memberikan sudut pandang lain yg gk prnh terpikirkan sblmny hingga aku terbelalak dengan setiap makna yg ditorehkan dalam setiap cerita di buku ini. Salah satu ceritanya yg ingin aku bagi kpd kalian (yg mgkn blm membaca buku ini) berjudul DUA BATA JELEK.
.
(Singkat cerita)
DUA BATA JELEK
.
Ada seorang biksu baru yg sdg belajar di sebuah wihara di Perth Australia, Ajahn Brahm namanya. Dia mendapat tugas utk membuat tembok pd proses pembangungan wiharanya. Stlh dia berhasil menyusun 1000 bata mjd sebuah sisi tembok, dia menyadari adanya dua bata yg tidak tepat pemasangannya. Dia merasa tembok itu mjd tdk enak dilihat gara2 dua bata jelek yg tersusun salah. Kemudian dia meminta ijin kpd kepala biksu utk merenovasinya dgn cara membangun ulang. Namun kepala biksu tidak mengijinkannya karna bata2 tsb sdh keras dan melekat satu sama lain sehingga tak mgkn utk dirubah kembali. Akhirnya Brahm pun mengikuti kata kepala biksu tetap membiarkan tembok itu apa adanya..........